Wednesday, November 14, 2012

Technical Analysis: Pemahaman Dasar

Jika Fundamental Analysis membahas mengenai membeli saham berdasarkan kualitas perusahaan, Maka Technical Analysis membahas kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham tersebut.

Technical Analysis adalah suatu metode mengevaluasi saham dengan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lampau guna memprediksi pergerakan harga di masa datang. Para pengguna technical analisis biasanya tidak menggunakan data ekonomi untuk mengukur nilai sebanarnya dari suatu saham, melainkan menggunakan grafik(charts) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi(volume) untuk mengidentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.

Supaya lebih mudah dimengerti, perbedaan fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang belanja ke mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang ada di dalam mall, mempelajari nilai/kualitas barangnya, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist duduk dan memperhatikan orang-orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut, baru kemudian mengambil keputusan berdasrkan hal itu tanpa mengukur nilai barang itu sendiri.

Ada 3 dasar pemikiran Technical analysis(TA), yaitu:
1.Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain (market action discount everything) *harga dibentuk oleh supply and demand(penawaran dan permintaan)
2.Terdapat suatu pola kecendrungan dalam pergerakan harga(price move in trends)
3.Sejarah akan terulang(history repeats itself)

Karena TA dibaca melalui grafik(chart), maka ada 3 jenis Chart yang biasa dipakai. Yaitu:
1.Line Chart (Garis)
2.Bar Chart (Batang)
3.Candlestick Chart (Lilin)

Untuk menentukan Trend yang terjadi, ada beberapa teori. Yang terkenal adalah Dow teori. Yang intinya ada 3 jenis trend yaitu uptrend(bullish),downtrend(bearish) dan sideaway.
Untuk mengenali trend yang sedang terjadi membutuhkan data-data history dari perdagangan saham tersebut. Setelah tahu datanya dan sudah digambar grafiknya, serta sudah bisa membuat garis trendnya, yang harus kita lakukan adalah memperkirakan trend tersebut akan berlanjut atau tidak. Nah disinialah kita perlu mempelajari yang namanya Chart Pattern, Candlestick Pattern dan Indikator-indikator teknical yang cukup banyak. Saya tidak akan membahas secara detail mengenai 3 alat bantu itu karena akan lebih baik jika kita membeli buku teknikal analysis supaya ada usaha untuk bisa. Kalau disuapi terus, kapan mandirinya?
Saya pribadi sudah lama mengenal Indikator Teknikal seperti Moving Average, MACD, bolingerband, parabolic SAR, Stochastic,dll. Saya masih baru mengenal Chart Pattern. Untuk Candlestick, ini yang paling awal saya pelajari dulu, tapi tetap masih sulit dalam pengaplikasiannya. Jadi yang sudah sering saya gunakan adalah Indicator teknikal.

Sekali lagi, saran saya, Jika ingin serius menekuni options, belilah buku Tehnical Analysis dan pelajari dengan serius. Berhasil atau tidak dalam belajar teknikal analysis, bukan dinilai dengan angka seperti di rapor SD,SMP,SMA atau nilai huruf seperti di Kuliahan, melainkan dinilai dari Selisih keuntungan dan kerugian di dalam trading. Jadi nilai ini sangat fair dibanding nilai di kuliahan atau sekolahan yang sering subjektif.
Buku terbaik untuk analisis teknikal yang pernah saya baca adalah Teknical Analysis for megaprofit karangan Edianto Ong. Selain buku itu, cukup banyak buku analisa teknikal saham yang ada di toko buku yang bisa dibeli dan dibaca sebagai acuan. Coba saja jalan-jalan ke gramedia. Sebaiknya juga membaca buku pengalaman dari para trader terdahulu supaya tidak mengulang kesalahan yang sama contohnya buku berjudul "Kesalahan psikologis yang memiskinkan investor saham" karangan Tryfino.

Intinya, untuk sukses, kita harus punya ilmu dan bukan sekedar feeling. Ilmu tersebut juga harus sering diuji di lapangan sehingga kita memperoleh "PENGALAMAN" yang cukup untuk sukses. Tanpa pengalaman mempraktekan ilmu yang benar, rasanya sangat sulit untuk sukses.

Selamat belajar dan mencoba.
Semoga sukses.

Monday, November 12, 2012

Fundamental Analysis

Sekarang kita akan mulai belajar mengenali perusahaan yang akan kita beli/jual optionsnya. Untuk itulah kita perlu belajar analisa fundamental (Fundamental Analysis).

Fundamental analisis adalah suatu metode untuk menilai harga saham suatu perusahaan dengan meneliti laporan keuangan yerutama laporan penjualan, keuntungan, potensi pertumbuhan, harta perusahaan dan hutangnya. Lebih jauh dari itu bahkan biasanya juga meneliti manajemen, produk yang dihasilkan serta kemampuan bersaing perusahaan tersebut.

Semua data tersebut diatas akan membantu melihat arah perusahaan ke depan, apakah perusahaan tersebut akan sukses atau gagal. Jadi fundamental analysis lebih menekankan pada analisa perusahaan secara real bisnisnya.

Laporan pendapatan (earning report) perusahaan biasanya dilaporkan 3 bulan sekali. Jadi dalam setahun perusahaan melaporkan 4 kali yang disebut quarter. Laporan pendapatan merupakan saat dimana banyak trader options bisa meraih untung besar dalam sekejab karena adanya gap up/down atau lonjakan harga saham. Strategi seperti straddle dan strangle menjadi favorit trader options pemula karena resiko yang rendah dengan peluang mendulang untung sangat besar.

Berikut ini indikator yang perlu diperhatikan dalam menganalisa perusahaan:
*Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
*Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS)
*Pertumbuhan EPS (EPS growth)
*Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
*Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG)
*Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
*Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)

Kita coba membahas satu persatu secara singkat.
1. Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
Pertumbuhan pendapatan merupakan salah satu indikator bahwa perusahaan itu tumbuh. Biasanya dihitung pertahun. Jadi dalam earning report, kita bisa melihat apakah pendapatan perusahaan itu naik atau tidak dari pendapatan tahun lalu pada quarter yang sama.

2.Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS) 
EPS = Keuntungan bersih dibagi jumlah saham yang beredar.
Lalu kita akan dapatkan nilai keuntungan setiap lembar saham. Indikator ini untuk menilai berapa keuntungan perusahaan sehingga kita bisa memprediksi kenaikan/penurunan harga saham.

3.Pertumbuhan EPS (EPS growth)
Pertumbuhan EPS dilihat dengan cara membandingkan EPS saat ini dengan EPS tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan EPS suatu perusahaan, berarti kinerjanya semakin baik.

4.Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
P/E ratio = harga saham dibagi EPS.
P/E ratio ini kadang juga disebut PER. biasanya digunakan untuk membandingkan berapa uang yang diinvestasikan untuk $1 keuntungan dari beberapa beberapa perusahaan sejenis. Kalau saya pribadi lebih menyebut PER ini sebagai berapa tahun balik modal dengan keuntungan tersebut. Jadi, semakin besar PER, semakin mahal harga sahamnya dan semakin lama balik modalnya.

5.Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG ratio)
PEG ratio = P/E ratio dibagi pertumbuhan tahunan EPS
Semakin rendah PEG ratio suatu perusahaan berarti semakin baik karena selain harga sahamnya relative undervalued, perusahaan tersebut mempunyai EPS growth yang tinggi.

6.Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
P/S ratio = harga saham dibagi penjualan per lembar saham. Ini hanya dipakai oleh perusahaan yang belum bisa melaporkan keuntungan bersihnya disebabkan masih baru dan atau belum mendapat keuntungan. Sama seperti PER, makin rendah makin bagus.

7.Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)
P/BV ratio =  harga saham dibagi (total harta- total hutang)
Rasio ini untuk menilai apakah anda membayar terlalu mahal untuk suatu kekayaan yang tersisa jika perusahaan tersebut tiba-tiba menjadi bangkrut.

Oke, berikut ini saya akan berikan contoh dari saham Apple dan beberapa kompetitor perusahaan sejenis.
Klik gambar untuk memperbesar!





Cukup ini saja perkenalan tentang fundamental analysis. Untuk lebih detail, anda bisa melihat data perusahaan tersebut di http://finance.yahoo.com   
Ketikan kode saham di kolom "Get Quotes".
Lalu lihat bagian "Company".
Lalu klik bagian "key statistic" atau klik bagian "competitor" untuk perbandingan.
Untuk detail lainnya bisa anda cari sendiri di bagian lain di sana.

Fundamental analysis biasanya hanya digali maksimal oleh investor jangka panjang. Untuk trader, Fundamental analysis hanya digunakan sesekali saja misalnya saat earning report.